Pekerjaan Pembesian
BAHAN-BAHAN/ PRODUK
2.1. Bahan-bahan
A. Tulangan
Sediakan tulangan berulir mutu U-39, sesuai dengan SII 0136-84
dantulangan polos mutu U-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti
dinyatakanpada gambar-gambar struktur. Tulangan dengan diameter < 10
mm harusbaja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2
B. Tulangan Anyaman (Wire mesh) Sediakan tulangan anyaman, mutu U-50,
mengikuti SII 0784-83.
C. Penunjang/ dudukan tulangan (Bar support) Dudukan tulangan haruslah tahu
beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanamkan, atau
individual high chairs.
D.Bolster n,c hairs,spac ers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk
mengatur jarak.
1Pakailah besi dudukan tulangan menurut rekomendasi CRSI (Concrete
Reinforcing Steel Institute), kecuali diperlihatkan lain pada gambar.
2Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang tidak
direkomendasi.
3Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir
atau“horizontal runners” dimana bahan dasar tidak akan langsungmenunjang
batang kursi (chair legs) atau pakai lantai kerja yang rata.
4Untuk betoneks pos ed, dimana batang-batang penunjang langsung
berhubungan/mengenai cetakan, sediakan penunjang dengan “hot-dip-
galvanized” atau penunjang yang dilindungi plastik.
E. Kawat Pengikat
Dibuat dari baja lunak.
2.2. Jaminan Mutu
A.Kecuali pada kondisi tertentu, bahan-bahan baja tulangan tersebut harus
dari produk yang sama.
B.Sertifikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) untuk semua
tulangan yang dipakai harus diperlihatkan.
2.3.Persiapan Pekerjaan / Perakitan Tulangan
A.Pembengkokkan dan pembentukan. Pemasangan dan pembengkokkantulangan
harus sedemikan rupa sehingga posisi dari tulangan sesuaidengan rencana
dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun tempatselama pengecoran
berlangsung.
B.Pembuatan dan pemasangan tulangan sesuai dengan PBI 1971.
C. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan
persyaratan PBI 1971 atau A.C.I.315.
2.4.Pengiriman, penyimpanan dan penanganannya
A.Pengiriman tulangan ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai
denganetiket / label yang mncantumkan ukuran batang, panjang dan tanda
pengenal.
B. Pemindahan tulangan harus hati-hati untuk menghindarai
kerusakan.Gudang harus kering, bagus saluran-salurannya, dan terlindung
darilumpur, kotoran, karat dsb.
PELAKSANAAN
3.1. Persiapan
Pembersihan
Sebelum pengecoran beton, tulangan harus bebas dari kotoran, lemak,
kulitgiling (mill steel) dan karat lepas, serta bahan-bahan lain yang
mengurangidaya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada tulangan atau
padasambungan konstruksi untuk menjamin rekatannya.
B. Pemilihan/ seleksi tulangan yang tidak memenuhi syaratharus ditolak dari
lapangan
3.2. Pemasangan Tulangan
A. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan PBI-71 koordinasi dengan
bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta tenaga perlu
diadakauntuk menghindari keterlabatan. Adakan/berikan tambahan tulangan
pada
lubang-lubang (openings)/ bukaan.
B. Pemasangan
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga
sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
1Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang padaposisi
yang benar dan untuk menjaga jarak bersih digunakanspace rs/penjaga
jarak.
2Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang
untukmemperoleh lokasi yang tepat selama pengecoran beton denganpenjaga
jarak, kursi penunjang dan penunjang lain yang diperlukan.
3Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas
agregat(seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan kedap air harus
dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton yang mutunya paling sedikit
samadengan mutu beton yang akan dicor.
4.Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal
penutupbeton. Untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak
yangterbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu
betonyang akan dicor. Penahan-penahan jarak dapat berbentuk
blok-blokpersegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum
4
buah setiap m
2
cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini
harus tersebar merata.
5. Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas
harusditunjang pada tulangan bawah oleh batang-batang penunjang
atauditunjang langsung pada cetakan bawah atau lantai kerja oleh
blok-blokbeton yang tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan
terhadapketepatanletak dari tulangan balok yang berbatasan.
C. Toleransi pada pemasangan tulangan.
1Terhadap selimut beton (selimut beton) : + 50 mm2Jarak terkecil pemisah
antara batangan : + 25 mm3Tulangan atas pada pelat dan balok :
-balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm : + 25 mm
-balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm : + 50
mm.
-Balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : + 100 mm
-Panjang batang: + 50 mm
4.Toleransi pada pemasangan ; lainnya sesuai PBI’71
D. Pembengkokan Tulangan, sesuai dengan PBI’71
1Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara
yang merusak tulangan itu seperti misalnya dipanaskan.
2Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan
diluruskankembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari
bengkokansebelumnya.
3Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak
bolehdibengkok atau diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan
didalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
4Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diijinkan oleh perencana.
5Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos
atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi
tidak boleh mencapai suhu lebih dari 8500
C.
6Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan
dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 1000
Cyang bukan pada waktu dilas, maka dalam perhitungan-perhitungansebagai
kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidakmengalami
pengerjaan dingin.
7Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali apabila diijinkan oleh perencana.
8Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air.
9Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalamjarak 8
kali diameter (diameterpengenal) batang dari setiap bagianbengkokan.
. Toleransi pada potongan dan pembengkokan tulangan
1.Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai
denganyangditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan
toleransi-toleransiyang disyaratkan oleh Perencana. Apabila tidak
ditetapkan olehPerencana, pada pemotongan dan pembengkokan tulangan
ditetapkantoleransi-toleransi seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut.
2.Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurut ukuran
danterhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang
dibengkokditetapkan toleransi sebesar + 25 mm, kecuali mengenai yang
ditetapkandalam ayat (3) dan (4). Terhadap panjang total batang yang
diserahkanmenurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar + 50 mm
dan – 25 mm.
3.Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok
ditetapkantoleransi sebesar + 10 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan
sebesar +25 mm untuk jarak lebih dari 60 cm.
4.Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan
toleransi sebesar + 6 mm.
F. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran.
1.Baja tulangan mutu U – 24 (BJTP-24)
Panjang penjangkaran
= 40kali diameter dengan kait
Panjang penyaluran
= 40 kali diameter dengan kait.
2.Baja tulangan mutu U-40 (BJTD-40)
Panjang penjangkaran
= 40 kali diameter tanpa kait
Panjang penyaluran
= 40 kali diameter tanpa kait.
3.Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi
teganganterbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat
betonharus diadakan ditengah bentang, dan tulangan bawah pada
tumpuan.Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan