Senin, 22 Oktober 2012

ILMU UKUR TANAH

SURVEY TANAH

Pengukuran dan Pemetaan Tanah

Pengukuran dan Pemetaan tanah pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui bentuk dan luasan tanah yang ada. Dalam beberapa hal khususnya pada permukaan tanah yang tidak rata, miring atau berbukit, diperlukan pengukuran tambahan yang berupa level atau kontur tanah dimana parameternya ketinggiannya di ukur dari permukaan laut.
Untuk keperluan perencanaan serta tahap konstruksi pada proyek yang banyak berhubungan dengan infrastruktur seperti cut & fill, perumahan, jalan, saluran serta jembatanmaka peranan pengukuran serta pengumpulan data awal dari site memegang peranan yang sangat vital untuk mendukung proses selanjutnya yang berupa desain, dan perencanaan engineering, serta tahap konstruksi.
Output dari proses pengukuran dan kontur adalah berupa soft copy file biasanya dengan format File CAD realese 2005 atau yang terbaru 2010.
File tersebut merupakan basis data lapangan yang akan di olah lebih lanjut oleh konsultan perencana arsitektur dan engineering.
Produk atau Output tersebut harus meuat informasi berupa : Batas tanah atau area pengukuran / perencanaan, luas area pengukuran, Titik Bench mark ( BM ), Level dan Kontur tanah, serta informasi-informasi lain di site misalnya : Arah utara, Jalan utama dan lingkungan, Saluran serta arah aliran air, Jaringan listrik / jaringan telepon, pohon, bangunan, serta informasi-informasi lain di seputar site yang diperlukan untuk desain, perencanaan serta nanti pada tahap konstruksi.







PEMBESIAN


Pekerjaan Pembesian
BAHAN-BAHAN/ PRODUK
2.1. Bahan-bahan
A. Tulangan
Sediakan tulangan berulir mutu U-39, sesuai dengan SII 0136-84 dantulangan polos mutu U-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakanpada gambar-gambar struktur. Tulangan dengan diameter < 10 mm harusbaja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2
B. Tulangan Anyaman (Wire mesh) Sediakan tulangan anyaman, mutu U-50,
mengikuti SII 0784-83.
C. Penunjang/ dudukan tulangan (Bar support) Dudukan tulangan haruslah tahu
beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanamkan, atau
individual high chairs.
D.Bolster n,c hairs,spac ers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk
mengatur jarak.
1Pakailah besi dudukan tulangan menurut rekomendasi CRSI (Concrete
Reinforcing Steel Institute), kecuali diperlihatkan lain pada gambar.
2Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang tidak
direkomendasi.
3Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir atau“horizontal runners” dimana bahan dasar tidak akan langsungmenunjang batang kursi (chair legs) atau pakai lantai kerja yang rata.
4Untuk betoneks pos ed, dimana batang-batang penunjang langsung
berhubungan/mengenai cetakan, sediakan penunjang dengan “hot-dip-
galvanized” atau penunjang yang dilindungi plastik.
E. Kawat Pengikat
Dibuat dari baja lunak.
2.2. Jaminan Mutu
A.Kecuali pada kondisi tertentu, bahan-bahan baja tulangan tersebut harus
dari produk yang sama.
B.Sertifikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) untuk semua
tulangan yang dipakai harus diperlihatkan.

2.3.Persiapan Pekerjaan / Perakitan Tulangan
A.Pembengkokkan dan pembentukan. Pemasangan dan pembengkokkantulangan harus sedemikan rupa sehingga posisi dari tulangan sesuaidengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun tempatselama pengecoran berlangsung.
B.Pembuatan dan pemasangan tulangan sesuai dengan PBI 1971.
C. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan
persyaratan PBI 1971 atau A.C.I.315.
2.4.Pengiriman, penyimpanan dan penanganannya
A.Pengiriman tulangan ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai denganetiket / label yang mncantumkan ukuran batang, panjang dan tanda pengenal.
B. Pemindahan tulangan harus hati-hati untuk menghindarai kerusakan.Gudang harus kering, bagus saluran-salurannya, dan terlindung darilumpur, kotoran, karat dsb.
PELAKSANAAN
3.1. Persiapan
Pembersihan
Sebelum pengecoran beton, tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulitgiling (mill steel) dan karat lepas, serta bahan-bahan lain yang mengurangidaya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada tulangan atau padasambungan konstruksi untuk menjamin rekatannya.
B. Pemilihan/ seleksi tulangan yang tidak memenuhi syaratharus ditolak dari
lapangan
3.2. Pemasangan Tulangan
A. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan PBI-71 koordinasi dengan
bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta tenaga perlu diadakauntuk menghindari keterlabatan. Adakan/berikan tambahan tulangan pada
lubang-lubang (openings)/ bukaan.
B. Pemasangan
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga
sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
1Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang padaposisi yang benar dan untuk menjaga jarak bersih digunakanspace rs/penjaga jarak.
2Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untukmemperoleh lokasi yang tepat selama pengecoran beton denganpenjaga jarak, kursi penunjang dan penunjang lain yang diperlukan.
3Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat(seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton yang mutunya paling sedikit samadengan mutu beton yang akan dicor.
4.Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutupbeton. Untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yangterbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu betonyang akan dicor. Penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blokpersegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 4
buah setiap m
2
cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini
harus tersebar merata.
5. Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harusditunjang pada tulangan bawah oleh batang-batang penunjang atauditunjang langsung pada cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blokbeton yang tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadapketepatanletak dari tulangan balok yang berbatasan.
C. Toleransi pada pemasangan tulangan.
1Terhadap selimut beton (selimut beton) : + 50 mm2Jarak terkecil pemisah antara batangan : + 25 mm3Tulangan atas pada pelat dan balok :
-balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm : + 25 mm
-balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm : + 50
mm.
-Balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : + 100 mm
-Panjang batang: + 50 mm
4.Toleransi pada pemasangan ; lainnya sesuai PBI’71
D. Pembengkokan Tulangan, sesuai dengan PBI’71
1Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara
yang merusak tulangan itu seperti misalnya dipanaskan.
2Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskankembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokansebelumnya.
3Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak bolehdibengkok atau diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan didalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
4Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diijinkan oleh perencana.
5Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos
atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi
tidak boleh mencapai suhu lebih dari 8500
C.
6Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan
dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 1000
Cyang bukan pada waktu dilas, maka dalam perhitungan-perhitungansebagai kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidakmengalami pengerjaan dingin.
7Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali apabila diijinkan oleh perencana.
8Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air.
9Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalamjarak 8 kali diameter (diameterpengenal) batang dari setiap bagianbengkokan.

. Toleransi pada potongan dan pembengkokan tulangan
1.Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai denganyangditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransiyang disyaratkan oleh Perencana. Apabila tidak ditetapkan olehPerencana, pada pemotongan dan pembengkokan tulangan ditetapkantoleransi-toleransi seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut.
2.Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurut ukuran danterhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibengkokditetapkan toleransi sebesar + 25 mm, kecuali mengenai yang ditetapkandalam ayat (3) dan (4). Terhadap panjang total batang yang diserahkanmenurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar + 50 mm dan – 25 mm.
3.Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkantoleransi sebesar + 10 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan sebesar +25 mm untuk jarak lebih dari 60 cm.
4.Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan
toleransi sebesar + 6 mm.
F. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran.
1.Baja tulangan mutu U – 24 (BJTP-24)
Panjang penjangkaran
= 40kali diameter dengan kait
Panjang penyaluran
= 40 kali diameter dengan kait.
2.Baja tulangan mutu U-40 (BJTD-40)
Panjang penjangkaran
= 40 kali diameter tanpa kait
Panjang penyaluran
= 40 kali diameter tanpa kait.
3.Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi teganganterbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat betonharus diadakan ditengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan.Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan

PENGUJIAN BAHAN BANGUNAN


Macam-macam campuran beton

Campuran-campuran beton harus dipilih sedemikian hinga hasil ekonomis berhubung dengan bahan-bahan yang ada dapat mencapai syarat-syarat yang dikehendaki mengenai kekuatan,ketahanan lama, dan pengerjaannya.beton sebenarnya tersusun dari air ,seemen dan agregat.dalam beberapa hal suatu bahan tambahan yang dicmpurkan

Sifat-sifat agregat dari kedua bahan (semen dan agregat) memberikan tanda-tanda yang nyata atas kekuatan dan ketahanan lama dari beton .juga terhadap banyak air yang dipergunakan untuk pengerjaan

 Cara mencampur ada 2 macam ialah

I. Dengan perbandingan volume (isi) misalnya beton dengan ccampuran 1pc : 2pasir : 3kerikil berarti setiap 1”pc dibutuhkan 2”pasir dan 3 kerikil. Cara mencampur ini sukar mendapatkan hasil yang tepat sebaiknya perbandingan volume hanya dipakai untuk pekerjaan sederhanan

II. Dengan perbandinang berat. Misalnya beton dengan campuran 1pc : 2pasir : 3 kerikil. Berarti setiap 1 kg pc dibutuhkan 2 kg pasir dan 3 kg kerikil sebab setiapkali menimbang dalam berat tertentu pasti sama (volume mutlak = berat dibagi berat jenis)



 Jumlah ksemeen minimal dan nilai faktor air.semen max


Jumlah semen minimum/m3
Beton(kg) Nilai faktor air Semen maxsimum
Beton didalam ruuangan bangunan
a. Keadaan kelilingnon korosif
b. Keadaan kelilig korosif disebabkan oleh kondensasi uap korosif
275
325
0.60
0.52
Beton diluar ruangan bangunan
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari lansung
325
275
0.60
0.60
Beton yang masuk kedalam tanah
a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti
b. Mendapat pengaruh sifat alkali dari tanah atau air tanah
325
375
0.55
0.52
Beton yang kontinu berhubungan dengan air
a. Air tawar
b. Air laut
275
375
0.57
0.52
 Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat 1m3 beton
Perbandingan dalam volume Bahan-bahan yang diperlukan
Kegunaan dalam konstruksi
Pc Pasir
Kerikil
Pc / kg
Pasir / m3 Kerikil / m3
a 1
1 1
1,5 1.5
2,5 508
374 0,406
0,449 0.069
0,749 Beton bertulang tahan air
a 1
1 2
2 3
4 320
276 0,512
0,442 0,79
0,884 Beton bertulang biasa
a 1
1 2,5
3 4
4 261
248 0,523
0,595 0,836
0,793 Beton tidak bertulang dengan masa besar
a 1
1 3
3 5
6 221
199 0,530
0,478 0,884
0,956 Lantai kerja
Keterangan : a dalam praktek jarang digunakan



 Untuk campuran beton ditentuakn sebagai berikut :


1. Untuk beton mutu bo dapat dipakai setiap campuran yang lazim dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan non strukturil.dengan syarat bahwa perbandingan jumlah pasir dan kerikil terhadap jumlah semen tidak boleh melampaui 8:1

2. Untuk beton B1 dan k 125 harus dipakai campuran nominal semen pasir dan kerikil dalam perbandingan isi 1 : 2 : 3 atau 1 : 1,5 : 2,5

3. Untuk beton mutu k 175 dan mutu-mutu lain yang lebih tinggi harus dipakai campuran beton yang telah direncanakan

4. Dalam melaksanakan beton dengan campuran yang telah direncanakan, jumlah semen minimal dan nilai faktor air semen max yang dipakai disesuaikan dengan keadaan sekelilingnya

GAMBAR BANGUNAN

Cara Membaca Skala Gambar Bangunan

Cara Membaca Skala Gambar Bangunan berikut ini saya berikan buat anda yang masih binggung dalam menerjemahkan skala dalam gambar desain rumah yang akan ada gunakan, biasanya gambar desain rumah di buat dalam sebuah ukuran skala sebagai dasar untuk mengetahui ukuran obyek pada gambar maupun bangunan sesungguhnya, arti skala gambar bangunan adalah sebagai berikut

Sebelum kita mengetahui cara membaca skala gambar bangunan mari kita lihat dulu beberapa macam skala gambar
  • 1 : 1 pada gambar detail seperti sambungan struktur baja yang memperlihatkan posisi baut dan jarak pemasangan.
  • 1 : 2 juga digunakan pada gambar detail bangunan
  • 1 : 5
  • 1 : 10
  • 1 : 15
  • 1 : 20 dapat digunakan pada gambar detail pintu dan jendela
  • 1 : 30 pada gambar detail pondasi
  • 1 : 40 digunakan untuk gambar detail seperti desain septic tank, atau gambar yang menjelaskan bentuk dan ukuran bidang tertentu.
  • 1 : 60 pada gambar detail struktur tangga untuk memperlihatkan ukuran anak tangga dan jarak pemasangan besi jika menggunakan konstruksi struktur beton bertulang.
  • 1 : 100 untuk pembuatan gambar denah rumah, tampak rumah dan potongan, gambar denah pola lantai dan plafond.
  • 1 : 200
  • 1 : 500
  • 1 : 1000 ditemui pada gambar site plan untuk memperlihatkan sebuah komplek dengan ukuran besar seperti lay out perumahan atau denah gedung bertingkat tinggi dengan luas bangunan cukup besar.dst.
Arti skala gambar diatas jika menggunakan satuan centi meter adalah setiap 1 cm yang tergambar pada gambar bangunan mewakili panjang sebelah kanan, misalnya 1 : 100 maka setiap 1 cm di gambar sama dengan 100 cm ukuran bangunan sebenarnya. sehingga untuk mengetahui ukuran bangunan yang tidak terdapat penjelasan ukuran pada gambar dapat menggunakan skala misalnya sebuah ruang tamu pada gambar mempunyai panjang 3 cm jika skala yang digunakan 1 : 100 maka ukuran ruang tamu sebenarnya adalah 3 cm x 100 cm = 300 cm atau 3 m.

Untuk membuat gambar secara manual dengan kertas gambar dan bolpoin maka perlu dihitung terlebih dahulu setiap ukuran bidang bangunan dengan cara membagi ukuran sebenarnya dengan skala kemudian menuangkanya kedalam gambar bangunan sesuai ukuran hasil perhitungan. sedangkan untuk penggambaran desain rumah dengan bantuan software komputer seperti autocad akan lebih mudah karena proses menggambar bangunan langsung berdasarkan ukuran sebenarnya atau 1 : 1 dan untuk mengatur skala setelah di cetak dapat dilakukan pada saat print out, demikian uraian tentang arti skala gambar bangunan
Semoga penjelasan tentang cara membaca skala gambar bangunan diatas sudah jelas dan bisa membantu anda semua yang sedang binggung untuk mengartikaan skala dalam desain gambar bangunan rumah atau lainya,

ILMU BANGUNAN

Pengertian-pengertian



1.    Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus ;
2.    Bangunan gedung umum adalah bangunan gedung yang fungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi keagamaan, fungsi usaha, maupun fungsi sosial dan budaya ;
3.    Bangunan gedung tertentu adalah bangunan gedung yang digunakan untuk kepentingan umum.
4.       Bangunan gedung khusus adalah bangunan teknis sipil lainnya yang   tidak termasuk bangunan gedung, gedung umum dan gedung tertentu yang dalam pembangunan dan/atau pemanfaatannya membutuhkan pengelolaan khusus dan/atau memiliki kompleksitas    tertentu    yang    dapat menimbulkan   dampak   penting   terhadap masyarakat dan lingkungannya seperti menara/tower telekomunikasi,menara transmisi, tanki bahan bakar, jembatan, billboard/megatron dan instalasi pengolahan/pemanfaatan sumber daya alam;
5.    Bangunan Permanen adalah bangunan  yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan lebih dari 15 Tahun;
6.    Bangunan Semi Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan antara 5 Tahun sampai dengan 15 Tahun;
7.    Bangunan Darurat / Sementara adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 5 Tahun;
8.    Kapling / Pekarangan adalah suatu perpetakan tanah, yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat dipergunakan untuk tempat mendirikan bangunan;
9.    Klasifikasi bangunan gedung adalah klasifikasi dari fungsi bangunan gedung berdasarkan pemenuhan tingkat persyaratan administratif dan persyaratan teknisnya;
10. Mendirikan Bangunan adalah pekerjaan mengadakan bangunan seluruhnya atau sebagaian termasuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan tanah yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan tersebut;
11. Mengubah Bangunan ialah pekerjaan mengganti dan atau menambah bangunan yang ada, termasuk pekerjaan membongkar yang berhubungan dengan pekerjaan mengganti bagian bangunan tersebut;
12. Merobohkan Bangunan adalah pekerjaan meniadakan sebagian atau seluruh bagian bangunan ditinjau dari fungsi bangunan dan atau konstruksi;
13. Garis Sempadan adalah garis pada kapling yang ditarik sejajar dengan garis as jalan, tepi sungai, atau as pagar dan merupakan batas antara bagian kapling yang boleh dibangun dan yang tidak boleh dibangun;
14. Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku ;
15. Permohonan izin mendirikan bangunan gedung adalah perrnohonan yang dilakukan pemilik bangunan gedung kepada pemerintah daerah untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan gedung ;
16. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
17. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
18. Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan;
19. Tinggi Bangunan adalah jarak yang diukur dari lantai dasar bangunan, dimana  bangunan tersebut didirikan sampai dengan titik puncak dari bangunan;
20. Lantai dasar bangunan adalah ketinggian lantai dasar yang diukur dari titik referensi tertentu;
21. Izin Penggunaan Bangunan selanjutnya disingkat IPB adalah Izin yang diberikan untuk menggunakan bangunan sesuai dengan fungsi bangunan yang tertera dalam IMB;
22. Izin Penghapusan Bangunan (IHB) adalah Izin yang diberikan untuk menghapuskan / membongkar bangunan secara total baik secara fisik maupun secara fungsi, sesuai dengan fungsi bangunan yang tertera dalam IMB;
23.  Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah Kota yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah ;
24. Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung.


         
                       

ARTI DAN TUJUAN DESAIN INTERIOR

SILAHKAN DI KLIK…………..
Tahukah anda apa artinya desain interior dan perlunya ada desain interior, Kita coba mengetahui arti desai interior dulu. Arti desain interior adalah merencanakan,menata dan merancang ruang- ruang interior dalam bangunan. Tatanan fisik di atas dapat memenuhi kebutuhan dasar kita akan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan langkah sekaligus mengatur bentuk aktifitas kita,memelihara aspirasi kita dan mengekspresikan ide- ide yang mneyertai segala tindakan kita : mempengaruhi penampilan, perasaan dan kepribadian kita . Oleh sebab itu , maksud dan tujuan desain interior adalah untuk memperbaiki fungsi,memperkaya nilai estetika dan meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior.
Setiap desain bertujuan menyusun secara teratur bagian demi bagian menjadi satu tatanan yang utuh demi maksud- maksud tertentu. Dalam desain interior,elemen- elemen yang dipilh dan ditata menjadi pola tiga dimensi sesuai dengan garis- garis besar fungsi,estetika dan perilakunya. Hubungan antara elemen- elemen yang terbentuk dari pola –pola ini pada akhirnya menentukan kulaitas visual dan kecocokan fungsi suatu interior, dan mempengaruhi bagaimana kita memahami dan menggunakannya.
Dalam proses desain itu pula keunikannya yaitu bahwa proses desain itu tidak selalu menuju ke satu jawaban yang pasti dan benar. Bahkan sering di peroleh lebih dari satu solusi yang tepat untuk suatu masalah desain. Jadi bagaimana kita dapat menilai apakah suatu desain itu baik atau buruk?
Sebuah desain dianggap baik dan bagus menurut pendapat perancangnya,kliennya atau orang lain yang dan menggunakan desain tsb,karena sakah satu dari beberapa alas an sebagai berikut :
- sebuah desain dianggap bagus sebab telah memenuhi fungsinya dengan baik-desain berhasil.

- Sebuah desain dianggap bagus sebab biaya murah-ekonomis,efesien dan tahan lama.

- Sebuah desain dianggap bagus sebab tanpak indah- secara estetis menyenangkan.

-Sebuah desain dianggap bagus sebab dapat menimbulkan kembali perasaan dan ingatan akan suatu waktu dan tempat- membawa arti.

Kadang- kadang, kita menilai suatu desain sebagai bagus karena kita berpendapat desain tersebut mengikuti mode desain yang sedang popular –sedang mode- atau karena dapat menimbulkan impresi pada orang lain- dapat mengangkat status kita.Beberapa desain dianggap bagus juga karena dianggap mudah dimengerti dan diterima oleh umum. Sedangkan yang lain baru dapat dihargai oleh sekelompok orang tertentu saja.Desain yang sukses biasanya dapat menyampaikan lebih dari satu pesan sehingga dapat menarik perhatian orang banyak.

KONTRUKSI KAYU


Salah satu alternatif konstruksi kayu yang cepat dan mudah. Teknologi mesin untuk membuat konstruksi inipun memberi kemudahan bagi pabrik untuk memilih jenis konstruksi ini. Beberapa prinsip dasar pengaturan konstruksi dowel kayu hampir sama dengan konstruksi pen & lubang. Antara lain diameter dowel minimal 1/3 dari tebal kayu/papan, spelling 2mm untuk tempat lem dan pingul di ujung dowel untuk memudahkan penyetelan.

Note: Apabila anda membeli dowel kayu dari pemasok biasanya dowel sudah terpingul sesuai dengan diameternya.



Dowel digunakan pada berbagai lokasi konstruksi meja, kursi, almari dengan satu alasan paling besar adalah karena praktis, cepat, kuat dan fleksible.


Praktis
Tidak seperti halnya konstruksi pen & lubang, anda harus menyediakan panjang yang lebih pada komponen sepanjang ukuran pen yang dibutuhkan. Pada konstruksi dowel cukup dipotong persis sepanjang ukuran komponen jadi yang diperlukan.
Ukuran dowel untuk konstruksi sangat baik karena kita tidak perlu memotong kayu dalam ukuran yang besar khusus untuk memproduksi dowel kayu. Variasi ukuran dowel untuk konstruksi tidaklah terlalu besar, dari 6mm - 20mm (diameter), panjang 20mm - 60mm.


Cepat
Hanya dibutuhkan mesin bor untuk membuat lubang pada penampang komponen dan sisi tebal/lebar untuk penempatan dowel. Bahkan saat ini sudah banyak terdapat mesin kayu yang bisa membuat beberapa lubang dalam berbagai ukuran diameter untuk dowel kayu sekaligus secara bersamaan. baik itu untuk posisi horisontal ataupun vertikal.

Kuat
Konstruksi sambungan, dengan menggunakan lem pada dasarnya adalah untuk memperluas bidang yang dilumuri dengan lem kayu dan dowel bisa memenuhi syarat tersebut. Bidang luar permukaan dowel adalah luas bidang lem yang juga memiliki kekuatan tarik ke segala arah.
Untuk memperkuat lagi kita bisa menambah jumlah lubang dowel dalam satu bidang konstruksi.

Fleksible
Pada bentuk dan sudut apapun pada konstruksi, dowel bisa mudah menyesuaikan dan tetap cepat dikerjakan. karena pengeboran dowel harus selalu 'siku' dengan sisi penampang kayu (komponen panjang) sehingga masih mudah diaplikasikan.



Aturan khusus pembuatan dan penyetelan konstruksi dowel:

1. Dowel kayu sebaiknya terbuat dari jenis kayu yang sama dengan komponen konstruksi.
2. Jarak lubang dowel terluar dengan sisi luar kayu minimal 1/2 ukuran diameter dowel.
3. Ukuran panjang dowel yang paling efektif antara 4-6 kali diameter dowel kayu.
4. Perhatikan titik poros dowel, harus tepat, tidak berubah sedikitpun. Perbedaan titik poros pengeboran berakibat komponen tidak dapat dirakit.
5. Lumuri 'seluruh' permukaan dowel dengan lem kayu.
6. Jangan memasukkan dowel ke dalam lubangnya terlalu keras, bisa membuat ujung dowel rusak.

AUTOCAD


Tidak ada yang sulit dalam mempelajari program AutoCAD.
Melalui blog ini saya akan sharing mengenai Tutorial AutoCAD gratis. Lalu yang membedakan AutoCAD 2000, 2005, 2006, 2009, 2010 atau 2011 itu apa? Sebenarnya tidak ada perbedaan kecuali hanya tampilan dan vitur visualisasi saja. Namun jika anda telah mengenali dan menguasai AutoCAD versi 2000 misalnya, anda tidak perlu khawatir anda tinggal menyesuaikan saja jika saja anda dituntut untuk bekerja di AutoCAD versi terbaru.  Satu yang saya kagumi dari AutoCAD ini adalah; penggunaan dan ability (kemampuan) nya sangat banyak, hampir di setiap Instansi atau perusahaan gambar dan konstruksi, software yang satu ini selalu exist. Sekarang tinggal kita memanfaatkan apa yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan kita, artinya melalui Blog gratisan ini saya akan ajak anda untuk bersama-sama belajar dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta skill yang akan kita miliki ke depannya. Saya disini “bukanlah merupakan yang terbaik diantara rekan-rekan semuanya”, namun dengan sedikit pengetahuan saya ini saya terpanggil untuk berbagi-bagi ilmu yang saya dapati dari jenjang pendidikan,  otodidak, membaca serta dari pekerjaan yang hingga saat ini saya geluti (As a Drafter).